Jumat, 20 April 2012

KAFARMASIAN




CAPSULAE(KAPSUL)



 Kapsul adalah sediaan padat yang terbungkus dalam cangkang keras/lunak yang dapat larut. Sediaan ini dibuat untuk mengemas racikan obat yang terdiri ari beberapa macam bahan dengan dosis yang sesuai. Istilah kapsul berasal dari bahasa latin “capsula” yang berarti kotak kecil.
Oleh karena itu, pada abad XIX ada masalah dengan rasa dan bau obat yang tidak enak, khususnya herbal sehingga diciptakannya kapsul. Sediaan dalam bentuk kapsul sangat menguntungkan karena rasa dan bau yang tidak mengenakkan, dapat tertutupi sehingga semakin mudah untuk ditelan atau dikonsumsi. Selain itu juga, lebih cepat mengerjakannya dibanding sediaan lain berupa tablet dan pil yang memerlukan zat tambahan. Disamping bentuknya yang menarik dan praktis, keuntungan lainnya dari sediaan kapsul yaitu, dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda sesuai kebutuhan pasien.
Pada umumnya kapsul terbuat dari gelatin yang mudah larut dalam lambung, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Gelatin terbuat dari tulang sapi, kulit sapi, kulit babi dan kulit ikan. Pada pembuatan, kapsul berasal dari gelatin dari tulang sapid an kulit sapi sedikit digunakan karena mahal, sulit didapat, dan membutuhkan waktu yang lama untuk pengerjaaannya. Sehingga gelatin yang banyak digunakan dalam pembuatan kapsul adalah dari kulit babi. Karena murah, mudah didapat, dan membutuhkan waktu cepat dalam pengerjaannya. Sedangkan gelatin yang terbuat dari kulit ikan masih dalam pengembangan dan penelitian.
Peracikan sediaan obat berupa kapsul yang memenuhi persyaratan farmasetik penting diketahui untuk dapat diterapkan pada pelayanan kefarmasian.
                                                    
          Definisi kapsul.  
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
       Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai
                Macam – macam kapsul
  •  Kapsul cangkang keras (capsulae dures, hard kapsul) terdiri atas bagian wadah dan tutup (capsulae overculateae) yang terbuat dari metil selulosa, gelatin, pati atau bahan lain yang sesuai.
  •  Kapsul lunak (capsulae molles, soft kapsul) merupakan satu kesatuan berbentuk bulat silindris (pearl) atau bulat telur (globula) yang terbuat dari gelatin (kadang terbuat dari gel lunak), atau bahan lain yang sesuai terbuat dari gliserin, sorbitol dan propilenglikol.
              
Keuntungan dan kerugian kapsul
Keuntungan :
1.      Bentuknya menarik dan praktis
2.      Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutup obat yang berasa dan berbau tidak enak.
3.      Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat cepat diabsorbsi
4.      Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dengan dosis yang berbeda sesuai kebutuhan pasien
5.      Kapsul dapat diisikan dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau penolong seperti pada pembuatan pil dan tablet
Kerugian:
  1.  Tidak bisa untuk zat – zat yang mudah menguap karena pori – pori kapsul tidak bisa menahan penguapan
  2.   Tidak bisa untuk zat – zat yang higroskopis (menyerap lembab)
  3.   Tidak bisa untuk zat – zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
  4.    Tidak bisa untuk balita
  5.   Tidak bisa dibagi – bagi
Syarat – syarat kapsul FI edisi III :
1.      Keseragaman
2.      Waktu hancur
3.      Penyimpanan

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, wadah penyimpanan sebagai berikut :
1.      Simpan dalam wadah tertutup rapat
2.      Tidak tembus cahaya
3.      Pada suhu kamar terkendali
Cara pengisian kapsul:

Ada 3 cara pengisian kapsul, yaitu :
1.      Dengan  tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan tangan tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering digunakan di Apotek untuk melayani resep dokter.
Pengisian dengan cara ini sebaiknya menggunakan sarung tangan untuk mencegah alergi terhadap obat tersebut.
Caranya :
a.       Serbuk dibagi terlebih dahulu dengan jumlah yang diminta di atas kertas perkamen.
b.      Tiap serbuk tersebut dimasukkan kedalam kapsul satu per satu lalu ditutup.

2.      Dengan alat bukan mesin
Alat yang dimaksud disini adalah pengisian kapsul yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang bergerak. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat, karena sekali buat dapat menghasilkan berpuluh – puluh kapsul.
Caranya :
a.       Buka bagian – bagian kapsul
b.      Badan kapsul dimasukkan kedalam lubang pada bagian alat yang tidak bergerak/tetap.
c.       Taburkan serbuk yang akan dimasukkan ke dalam kapsul.
d.      Ratakan dengan bantuan alat kertas film.
e.       Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakan bagian alat yang bergerak.
3.      Dengan mesin
Untuk memproduksi kapsul besar – besaran dan menjaga keseragaman kapsul, perlu dipergunakan alat yang otomatis mulai dari membuka, mengisi, sampai dengan menutup kapsul. 



                                


Tidak ada komentar:

Posting Komentar